Kamis, 08 Desember 2011

PostHeaderIcon Pengendara di bawah umur



“Fenomena pengendara di bawah umur” , cukup menggelitik di telinga. Fenomena ini bukan fenomena tahunan layaknya keajaiban-keajaiban astronomi melainkan ini selalu terjadi di lingkungan sekitar kita.  Gambar di samping adalah salah satu dari berkali-kali action yang di lakukan oleh anak-anak yang belum cukup umur untuk mengendarai sepeda motor.
Hal demikian sering terjadi namun kita semua melihat ini hanya bagian dari perkembangan zaman. Kenapa perkembangan zaman?. Hari ini seorang anak SD kelas 5 sampai SMP kelas 3 yang di tanya oleh teman-temannya “sudah bisaki' bawa motor ?”  pastinya dia akan malu bila menjawab BELUM. Dan ini menjadi satu alasan kenapa anak-anak zaman sekarang mentalnya cukup tinggi untuk mengendarai sepeda motor. Dan kurangnya pengawasan dari orang tua sehingga terkadang terjadi kecelakaan sehingga menghilangkan nyawa anak itu sendiri. Seorang anak perlu mendapat fasilitas dari orang tua demi mengembangkan bakat si anak, namun perlu di lihat kembali fasilitas seperti apa yang memang selayaknya si anak dapatkan sesuai kebutuhannya di usia seperti saat ini.
Perspektif saya, kenapa anak-anak ini belum di perbolehkan untuk membawa sepeda motor? pertama dia belum bisa menjaga keseimbangan antara berat badannya di banding dengan berat kendaraan, kedua untuk menjangkau tanah tidak sedikit yang kakinya belum sampai agar tetap stand dengan aman pada saat motor berhenti, ke tiga dia belum berfikir tentang keselamatan dirinya sendiri apa lagi keselamatan orang lain di jalan, ke empat jelas masih di bawah umur sehingga untuk mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM) belum bisa.
Hmm.. saya terfikir,,, ada satu track khusus untuk pengedara di bawah umur sehingga anak-anak ini tetap mengendarai dengan aman. Aman untuk dirinya dan keselamatan orang lain. Hehehe..track khusus yang di buatkan seperti untuk orang yang bersepeda. 
Pengendara di bawah umur menurut saya bukanlah murni kelalaian pengawasan orang tua namun berbagai faktor yaitu seperti lingkungan bermain dan lingkungan sekolah. Seorang anak menghabiskan waktu 5 sampai 6 jam di luar rumah pada saat berangkat sekolah. Di sanalah si anak atau adik-adik kami  mendapat pengaruh dalam pergaulan sebaya mereka. Dari situlah kumpul-kumpulnya si anak ini untuk gaul dengan motor. Tapi, ada juga nilai positif yang mereka dapatkan dari situ yaitu keahlian modify motor sampai meningkatkan kecepatan motor dan itu bagi saya adalah salah satu seni. Yah..memang tidak semua anak yang mampu mengarahkan bakatnya itu ke yang lebih baik seperti mengikuti kompetisi arena motor yang kreatif, mereka malah lebih mengekspresikan jiwa muda belia yang sering ugal-ugalan bersama konco-konco.

“ Mending bermain sepedaki’ saja ade.. seperti teman-temanta’. Janganki’ dulu ikut-ikutan bawa motor ”

1 komentar:

Ariyanto mengatakan...

hahhahahahah......mantap skali bro....
trus kembangkan bakatmu....
good luck.....

Posting Komentar

Anda ke-

Website counter

Translate

English French Spain Italian Dutch Russian Japanese Korean Chinese Simplified

Komputer Anda

IP

Populer

Lemari dua

It's me

Foto Saya
//risal renleew
Sorong, Papua Barat, Indonesia
Biasa di panggil Ijal, Pace atau firewall. Alumni STMIK Dipanegara Makassar 2012. Menjabat sebagai Chairman Dipanegara Computer Club (DCC) untuk periode 2011-2012.
Lihat profil lengkapku

Plurk

Dipanegara Computer Club

I * Indonesia

The Republic of Indonesia Blogger

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources

tutorial ilmu grafis indonesia

Komenria

by shoutcamp.com

Friend's